DINAS Pertanian dan Hortikultura Kabupaten Subang mengajak warga di Desa Jalupang yang menjadi lokasi TMMD Kodim 0605 Subang ke-115 untuk membiasakan mengolah lahan sawah dengan cara pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). Sebab dengan cara ini produksi akan meningkat.
Menurut Penyuluh Pertanian (BPP) Kalijati Istinan Yang Suzatmika, sebenarnya PTT merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produksi padi dan pendapatan petani melalui perakitan komponen teknologi secara partisipatif bersama petani.
Dihadapan kelompok tani dan tokoh masyarakat di Balai Desa Jalupang, Senin (31/10/2022) Istinan dampingi Novika dari UPTD Pertanian Kalijati menjelaskan lebih lanjut kalau pengelolaan tanaman terpadu merupakan pengembangan dari konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang sudah lebih dulu dikembangkan.
Pendekatan PTT memfokuskan pada tanaman dan pengelolaan kesehatan tanaman, yang merupakan suatu sistem budidaya tanaman dan pengendalian hama penyakit yang terintegrasi, untuk mencapai hasil dan mutu panen yang optimal, keuntungan yang maksimal serta terjaminnya keseimbangan agroekosistem yang berkelanjutan.
“Adapun komponen teknologi utama PTT yang harus harus disiapkan
VUB (Varietas Unggul Baru, Benih Bermutu,Penggunaan bahan organik (pupuk kandang/kompos jerami) 2 ton/ha. Pemupukan, pemberian nitrogen berdasarkan pembacaan bagan warna daun, pemberian pupuk P dan K berdasarkan analisis tanah atau status hara P dan K,”jelasnya.
Selanjutnya kata Istinan, Pengendalian hama Penyakit terpadu, dan panen dan pasca panen, Penanaman bibit muda (15-21 hari setelah sebar) (1 bibit/rumpun), dan tanam dengan Pola Jajar Legowo 2 atau Tegel. Sedangkan untuk persiapan lahan, terang Istiana, pengolahan tanah dapat dilakukan secara sempurna (2 kali bajak dan 1 kali garu) atau, olah tanah minimal atau tanpa olah tanah sesuai keperluan dan kondisi, dan faktor yang menentukan adalah kemarau panjang, pola tanam, jenis/tekstur tanah.