Pasukan Baret Merah Ngampus di Dahana

Galagala.Id, Subang,- Puluhan Siswa Komando Pasukan Khusus (Kopassus) melakukan kunjungan ke PT Dahana dalam rangka Widya Wisata sebagai bagian dari Pendidikan Spesialisasi Dasar Zidem Kopassus Gel-2 TA 2024. Rombongan pasukan Baret Merah tersebut disambut hangat oleh Pjs. Sekretaris Perusahaan Dahana, Erwin Cipta di Kampus Dahana, Subang, Jawa Barat, pada Kamis, 14 November 2024.

Dalam sambutannya, Erwin Cipta menuturkan bahwa Kampus Dahana merupakan kepanjangan dari Kantor Manajemen Pusat. Namun, secara filosofis Kampus Dahana juga merupakan tempat penelitian dan belajar tentang bahan peledak. Sebagai kiblat bahan peledak Indonesia, Kampus Dahana sering dikunjungi oleh TNI, Polri, praktisi pertambangan atau migas, hingga mahasiswa.

“Selamat datang di kampus kami, Dahana secara resmi pindah dari Tasikmalaya ke Subang pada 2012. Lahan ini dulunya milik PTPN VIII, dibeli oleh Dahana pada tahun 90an dengan luas hampir 600 hektar.  Dengan lahan yang luas ini, Dahana dapat membangun fasilitas produksi baru, dari mulai pabrik bahan peledak untuk komersial maupun untuk militer,” ujar Erwin Cipta.

Erwin juga menjelaskan bahwa Dahana memiliki kedekatan yang erat dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Pertama, karena Dahana lahir dari rahim Angkatan Udara Republik Indonesia (kini TNI AU) melalui Proyek Menang untuk memproduksi dinamit. Selain itu, Dahana turut memproduksi bahan peledak militer.  Produk yang sering digunakan oleh TNI adalah Bom P Series untuk pesawat Sukhoi.

Sejak perpindahan ke Subang, Dahana mengalami perkembangan pesat dengan mendirikan berbagai pabrik dan fasilitas bahan peledak. Saat ini, bahan peledak milik Dahana telah mendapatkan kepercayaan dari konsumen di tanah air maupun luar negeri, baik untuk sektor pertambangan umum, kuari dan konstruksi, migas, dan tentunya militer.

Pada April 2022, Dahana didaulat menjadi bagian dari Holding Industri Pertahanan Indonesia (DEFEND ID) yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Dahana bersama PT Len Industri (Persero), PT Pindad, PT DI, dan PT PAL diberi amanah untuk menjadi motor terwujudnya kemandirian Alutsista dan Alpalhankam Indonesia.

“Kami mengucapkan selamat belajar dan praktek, semoga apa yang didapatkan di Dahana kali ini dapat menambah wawasan tentang bahan peledak. Tapi yang jauh lebih penting, adalah bertambahnya rasa kecintaan dan kebanggaan terhadap produk dalam negeri,” pungkas Erwin Cipta.(Redal)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *