28.4 C
Indonesia
More

    Dua Anggota Intel Kodim Diganjar Brigjen TNI Dany Rakca

    Pekanbaru,Galagala.Id,-Dua prajurit TNI dari Unit Intelijen Komando Distrik Militer (Kodim) 0313/Kampar, diperintahkan Brigadir Jenderal TNI Dany Rakca Andalasawan untuk menghadapnya di Markas Korem 031/Wirabima, Kodam Bukit Baadi Kota Pekanbaru, Riau.

    Kedua prajurit TNI Angkatan Darat itu yaitu Sersan Mayor Eko Riadi Widarto dan Sertu Efendi Samosir. Mereka dihadirkan ke Markas Korem 031/Wirabima terkait peristiwa menghebohkan yang mereka alami di Kampar tentang penangkapan seorang lelaki tua di kedai gubuk yang berada di tepi sungai Desa Penghidupan, Kecamatan Kampar Kiri Tengah, Kabupaten Kampar, Riau. 

    Setelah sampai di Markas Korem 031/Wirabima, kedua intel TNI itu langsung dibawa ke Lapangan Apel Markas Korem 031/Wirabima. Dan tak lama kemudian mereka dipertemukan langsung dengan Komandan Korem 031/Wirabima, Brigjen TNI Dany Rakca Andalasawan.

    “Selamat ya,” kata Brigjen TNI Dany Rakca Andawalasawan kepada kedua intel TNI itu sembari menyerahkan piagam penghargaan kepada mereka.

    Danrem juga juga menginstruksikan kepada seluruh jajaran agar selalu bersinergi dengan instansi terkait dalam membantu memerangi setiap bentuk tindakan kejahatan dan permasalahan yg terjadi di masyarakat, tentunya sesuai dengan prosedur dan undang-undang yang berlaku.

    Dan Alhamdulillah-nya, enggak cuma piagam saja yang dianugerahkan kepada mereka berdua. Tapi Brigjen TNI Dany Rakca Andalasawan juga mengganjar mereka dengan hadiah dan rekomendasi prajurit TNI berprestasi.

    Siapa Yusri yang disergap Serma Eko dan Sertu Efendi itu?

    Yusri bukan orang sembarangan. Ia adalah koruptor kakap yang sudah selama 8 tahun diburu intel-intel dari Kejaksaan Agung RI karena mendadak raib setelah divonis hukuman kurungan penjara selama 15 tahun terkait perkara korupsi dan pencucian uang penyelewengan BBM milik PT Pertamina.  Selanjutnya Memang, Serma Eko dan Sertu Efendi enggak cuma berdua meringkus buronan tikus berdasi itu. Tapi bareng sama 7 intel dari Kejaksaan Agung yang dipimpin Komandan Satgas DPO Kejagung, Fadli. 

    Kasus korupsi Yusri terungkap setelah terbongkarnya rekening gendut yang dimiliki Niwen Khaeriyah senilai Rp1,3 triliun.

    Jadi ceritanya, intel Kejagung berhasil mengendus lokasi persembunyian Yusri di Desa Lipat Kain. Lalu, mereka bergerak dari Jakarta ke lokasi bersama Serma Eko Riadi dan Sertu Efendi Samosir.

    Yusri diringkus saat duduk santai merokok di kedai gubuk di tepi jalan. Pria 65 tahun ini bukan niat mau jajan, tapi cuma numpang berteduh karena si tikus berdasi itu kehujanan ketika dalam perjalanan menggunakan sepeda motor menuju Pekanbaru. . (Viva.co.id/Redal)***

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini

    Related articles

    Recent articles