GALAGALA.ID, Subang,- Hari Jadi Kabupaten Subang atau Milangkala setiap tahun diperingati. Ternyata akan lebih menarik bila Kabupaten Subang yang memiliki 30 Kecamatan ditulis dan dibukukan sejarahnya. Setiap kecamatan dipastikan memiliki ciri khas dan cerita berbeda beda sesuai dengan namanya, termasuk usia daerah tersebut bakal lebih tua di banding Subangnya sendiri.
Pecinta Sejarah Subang yang juga anggota DPRD dan pernah menjadi Ketua, Ir. Beni Rudiono, Selasa(24/6/2025) membenarkan persoalan Sejarah ini sangat penting dan beberapa waktu lalu terungkap terkait sejarah Kecamatan Pamanukan ‘ Gotrasawala’ pada rangkaian acara Milangkala Pamanukan ke-115 Tahun Gotrasawala diartikan mencari atau menggali informasi tentang sejarah.
“Saya sendiri bangga diundang sebagai pembicara dan ternyata tokoh-tokoh Kecamatan Pamanukan menemukan sejarah baru tentang Kecamatan Pamanukan. Pada abad 16 sudah dan dibuktikan dengan adanya Regent of Pamanukan 1663, ” jelas Beni didampingi Ketua DPRD Subang, Viktor Wirabuana di SH.
Apalagi kegiatan tersebut, lanjut Beni diinisiasi juga oleh para anggota dewan di Pamanukan, khusunya H. Teguh Pujianto dan H. Sudihartono. “Jadi saya bersama Ketua DPRD ingin penulisan dan pembukuan sejarah dimulai dari Gedung DPRD sebagai wakil rakyat bersama agar tiap anggota dewan membikin buku sejarah tiap kecamatannya atau daerah pemilihan, ” jelasnya.
Sebab, Subang tak akan ada seperti sekarang tanpa ada perjalanan sejarahnya. Seperti kata Bung Karno, ‘Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati sejarah dan perjuangannya, maka janganlah sekali-kali melupakan sejarah’.
“Soal teknis dan anggaran serta lainnnya nanti kita bicarakan,” kata Beni dan diamini oleh Ketua DPRD Subang, Viktor. Bahkan ada 3 sejarawan yang siap memandu seperti kadar, Yono dan Dosen Sejarah, Andi.
“Mudah-mudahan terkait masalah ini bisa tuntas sehingga setiap anggota dewan memiliki kenangan tersendiri dan jadi motivasi generasi selanjutnya. Sekaligus mendorong perguruan tinggi yang ada seperti UNSUB, kebetulan ada Rektornya, Eyang Komir, “pungkas Ir.Beni.
Rektor UNSUB, DR.Drs.H.Komir Bastaman, SH., M.Si didampingi isterinya, Hj.Eni Garyani, SE menyambut baik gagasan Ir. Beni dan Ketua DPRD serta anggota lainnnya terkait penelusuran, penulisan dan pembukuan sejarah setiap kecamatan.
Hal ini bisa jadi yang kali pertama di Jawa Barat dan tentunya untuk Subang ke depan serta pembelajaran bagi generasi selanjutnya dan masyarakat pada umumnya.
“Kami dari perguruan tinggi menyambut baik dengan penulisan sejarah yang digagas DPRD sehingga nantinya jadi karya tulis yang bisa diajarkan ke para para pelajar dan mahasiswa. Sekaligus menjadi literasi baru di Perpustakaan, ” ungkap H.Komir.
Dengan demikian diharapkan kebersamaan Legislatif dan Eksekutif untuk memuluskan langkah ini perlu dimulai sejak awal. Apalagi tadi disebutkan sudah terungkap pada rangkaian Hari Jadi Kecamatan Pamanukan. (Redal)***