GAYA hidup berkelanjutan menjadi tema dari kegiatan Kurikulum Merdeka yang dilakukan oleh SMAN 1 Subang. Selain untuk kepentingan lingkungan sekolah juga siswa itu sendiri.
Narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Subang, Cece Rahman mewakili Kepala DLH. Sebagai Pengendali Dampak Lingkungan di Bidang Daya Lingkungan Hidup, dirinya menyambut baik dengan adanya komitmen dari SMAN 1 dalam merealisasikan kurikulum merdeka dengan mengarahkan tentang sekolah berbudaya lingkungan.
“Untuk itulah pada pengelolaan lingkungan hidup yang paling penting adalah pengelolaan sampah,” jelas Cece dengan memilah dan mengelolanya sehingga ada nilai tambah.
Kemudian bagaimana agar lingkungan asri dan menghasilkan udara sehat. Salah satunya dengan penanaman pohon disesuaikan dengan lingkungan atau lahan yang ada. Apalagi sekarang tidak memiliki halaman pun masih bisa ditanami tumbuhan.
Sedangkan secara umum untuk gaya hidup berkelanjutan harus melakukan atau dilihat dari konservasi tanah, air dan udara. Tujuan utamanya untuk pengendalian dan atau pengurangan efek gas rumah kaca yang merupakan penyebab perubahan iklim.
“Jadi bagi para pelajar atau siswa atau warga di setiap sekolah sudah harus mulai merubah gaya hidup berprilaku dengan hidup berbudaya lingkungan di sekolah, seperti yang selama ini telah dilakukan dan diperlombakan yang dikenal sekolah adiwiyata, “jelasnya.
Ternyata para siswa yang mengikuti kegiatan Kurikulum Merdeka ini cukup antusias sehingga muncul berbagai pertanyaan, terutama terkait dengan pelaksanaan bank sampah di sekolah dan tatacaranya. Demikian pula upaya apa yang sudah dilakukan oleh DLH Subang dalam pengelolaan sampah.