Ponggang, Serangpanjang Jadi Desa Ecovillage …

GALAGALA.ID, Serang panjang,- Sungai Cilamaya yang mengalir melintasi tiga daerah atau Kabupaten, yaitu Subang, Purwakarta dan Karawang. Ternyata hulu daerah aliran sungai( DAS)nya berada di Desa Ponggang Kecamatan Serangpanjang, Subang sehingga perlu dilestarikan wilayahnya.

Untuk inilah Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Subang melaksanakan kegiatan sosialisasi pendampingan desa berbudaya lingkungan (Ecovillage) pada Rabu (25/6/2025)di Aula Desa. Selain dari Provinsi juga mewakili DLH Subang, Cece Rahman, Sekmat Serangpanjang, Ade, Kepala desa serta 30 warga setempat.

Yulia Budiasih ST. MSc yang mewakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat dalam sambutanya menyampaikan bahaw Program pendampingan ecovillage tersebut merupakan memulai dari permasalahan lingkungan hidup di Jawa Barat yang sangat memprihatinkan terutama masalah sampah dan lahan kritis di beberapa daerah diwilayah Jawa Barat.

Dinas Lingkungan Hidup Provinsin Jawa Barat berkegiatan di wilayah Kabupaten Subang  tepatnya di Desa Ponggang Kecamatan Serangpanjang dalam pendampingan desa berbudaya lingkungan (ecovillage).
Latarbelakang dari program ini  adalah memulai dari permasalahan lingkungan hidup di Jawa Barat yang sangat memprihatinkan terutama masalah sampah dan lahan kritis dibeberapa daerah.

Terbukti dengan sungai terbesar di Jawa Barat, Citarum pernah menjadi sebutan sungai terkotor sedunia. Berangkat darisana, maka  Desa Ponggang merupakan hulu DAS (daerah aliran sungai) Cilamaya yang berada di 3 Kabupaten, yaitu, Purwakarta, Subang dan  Karawang perlu dilestarikan dan dijaga lingkungannya.


Penerapan dalam desa berbudaya lingkungan menekankan pada perubahan perilaku masyarakat desa dalam kepedulian terhadap lingkungan hidup sehingga bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan meningkatkan kwalitas hidup dari sisi infrastruktur dan suprastruktur di pedesaan.

Sedangkan untuk terkelolanya sampah baik organik maupun organik, penanaman pohon di lahan kritis dan lainnya. Mitigasi perubahan iklim dengan membuat berbagai upaya seperti kelola sampah dari rumah, menanam pohon dilahan kritis dari terdekat rumah dan disekitaran mata air dan sungai, membuat lubang biopori di tempat yang menggenang air ketika hujan turun, membuat sumur resapan disetiap rumah dan kantor, melakukan pemanenan air hjan.

Sementara itu Kepala DLH Subang yang diwakili Cece Rahman  memberikan sambutan cukup singkat. “Kami  ucapan terima kasih kepada DLH Provinsi Jabar yang telah berkegiatan diwilayah Kabupaten Subang khususnya di Desa Ponggang Kec. Serangpanjang,” ujarnya.

Untuk itulah  Kepala Desa Ponggang yang berminat didampingi dalam program ecovillage di desa nya, mari buktikan kalau desa bersama warganya mampu Ngabret alias ngabangun bareng rakyat terutama  kegiatan ecovillage.

“Mari jadikeun ieu lebur lingkungana ka urus, leuweung hejo, runtah dikokolakeun ti imah, hulu wotan ka riksa jeung saterusna,” kata Cece

Senada diungkapkan Kepala Desa Ponggang Asep Suryana, SP yang merasa bangga atas dimulainya kegiatan ecovillage dengan sosialisasi dari DLH Jabar   dan DLH Kabupaten Subang, “Semoga program ini dapat bermanfaat bagi masyarakat baik laki-laki maupun perempuan, muda dan tua, kaya dan miskin. Silakan bapak ibu semua mencermati dan melaksanakan yang di berikan oleh pendamping program ecovillage sehingga desa kita bisa terus berkembang dan maju baik sdm nya maupun sda nya bisa dikelola dan terus berkelanjutan,” pungkasnya.(Redal)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *