Galagala.Id, Subang,- Peringatan Hari Aids Se-Dunia di Kabupaten Subang ditandai dengan Seminar HIV dan AIDS bagi Tenaga Pendidik yang bertempat di Aula Oman Syahroni, Senin (2/12/2024). Secara resmi kegiatan ini dibuka oleh Pj Bupati Subang yang diwakili Sekda H.Asep Nuroni didampingi Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Subang, Hj. Siti Nuraeni Nuroni.
Pada seminar bertemakan Hak Setara untuk Semua ini, diselenggarakan oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Subang. Tiga Nara sumber dihadirkan , yaitu Sanding Bayu (Pemerhati HIV Nasional), Husni Mubarak, dan dr. Maxi, S.H., M.HKes (Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang).
Pada kesempatan tersebut, turut diluncurkan buku berjudul “Si Pita Merah” karya Siti Aminah, S.Sos., M.Ap., dan Nurbaya, S.H., yang memuat antologi kisah para penyintas HIV dan aktivis penanggulangan HIV di Kabupaten Subang. Buku yang disusun selama satu bulan itu, berisi catatan pengalaman penyintas dan pegiat HIV.
“Bisa dikatakan belum ada perhatian tentang HIV-Aids di Subang. Mungkin ini bisa jadi inspirasi bagi kita semua,” ucap Nurbayanti, Pengelola Program KPA Subang. Dirinya mengajak seluruh pihak, mulai dari pemerintah, guru hingga perusahaan swasta terlibat dalam pencegahan tersebut. Terlebih Subang sudah memiliki Perda Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pencegahan HIV-Aids.

Yang menarik ditampilkannya anak penyintas asal Pagaden, Aprilia (13) yang sejak dilahirkan terkena HIV (human immunodeficiency virus), dan harus mengkonsumsi obat antiretviral (ARV) sejak umur 3 tahun.
Aprilia tertular dari kedua orangtuanya. Keduanya telah meninggal. Kini Ia berjuang melawan penyakit itu bersama neneknya dan didampingi Dinas Kasehatan Subang, Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Subang, dan komunitas Female+.
“Ibu-bapaknya meninggal. Alhamdulillah April mah sehat. Sekarang kelas 6 (SD). Emak bantingtulang supaya sehat, waras,” cerita Nenek April.
Aprilia ingin diterima di masyarakat layaknya anak pada umumnya. Tanpa stigma. Ia bercita-cita melanjutkan pendidikannya ke SMP Negeri 2 Pegaden. “Ingin ke SMP N 2 Pegaden,” ucap April dengan nada pelan.
Pita Merah menjadi simbol perjuangan penyintas HIV-Aids melawan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh itu. April tak sendiri. Data Dinas Kesehatan Subang, dari tahun 1999 hingga September 2024, sekitar 3573 kasus HIV dan Aids terjadi di Subang.
Sekitar 20,27 persen, kelompok usia 15-25 tahun menjadi kelompok paling banyak terinfeksi HIV dengan jumlah 724 kasus. Sedangkan yang sudah terinfeksi Aids, 12 kasus. Dengan kasus pertama di Subang, ditemukan pada tahun 1999.