LANGKAH cukup ekstrem dilakukan Bryan Johnson, pria miliarder di Amerika Serikat dengan menghabiskan kurang lebih 2 juta dolar AS atau sekitar Rp 29,9 miliar dalam setahun karena menolak tua.
Pria 45 tahun itu rela melalui serangkaian prosedur dengan memanfaatkan teknologi canggih untuk memodifikasi dan ‘memperbarui’ tubuhnya, untuk mengembalikan tubuhnya ke kondisi prima ala anak muda.
Ia mengaku memiliki tim yang terdiri atas 30 dokter dan pakar untuk mengembalikan jantungnya kembali ke usia 37 tahun, kapasitas paru-paru layaknya anak muda berusia 18 tahun. hingga kulit yang kembali sehat layaknya usia 28 tahun. Selain itu, ia juga berencana mengembalikan organ tubuhnya yang lain kembali layaknya anak remaja, termasuk di antaranya adalah alat vitalnya.
Sang pengembang software ini harus menjalani serangkaian rutinitas ketat yang disebut sebagai The Project Blueprint. Salah satu bagian dari rutinitas ini mengharuskan Bryan untuk menjalankan diet vegan dan hanya mengonsumsi sekitar 1.977 kalori setiap harinya. Tak hanya diet, ia juga harus menjalankan olahraga intens secara rutin.
“Apa yang saya jalankan mungkin terkesan ekstrem, tetapi saya mencoba untuk membuktikan bahwa menyakiti diri sendiri dan kerusakan bukannya tidak terelakkan,” ujar Bryan, seperti dikutip dari New York Post. Ia ingin membuktikan bahwa penuaan yang dialami tubuh manusia bisa dicegah dengan bantuan teknologi canggih.
Keputusan Bryan untuk mengubah dirinya menjadi muda kembali bukan cuma demi penampilan. Di samping itu Bryan mengisahkan, dirinya sempat mengalami peningkatan be
Sosok Miliarder 45 Tahun yang
Agar dapat kembali muda, Bryan serangkaian prosedur dan kegiatan yang dinamainya sebagai “blueprint project”. Targetnya adalah menjadikan seluruh organ tubuhnya termasuk otak, hati, ginjal, gigi, kulit, rambut hingga alat reproduksinya dapat kembali berfungsi seperti saat dia masih remaja berusia 18 tahun.
Di luar itu, melansir dari DailyMail, diketahui bahwa Bryan Johnson sendiri lahir dalam keluarga besar Mormon di Utah. Ia dibesarkan oleh ibu dan ayah tirinya, yang bekerja sebagai sopir truk
Saat masih berkuliah di Universitas Brigham Young, dia menjalankan bisnis kecil-kecilan dengan menjual ponsel kepada siswa lain. Hal ini membantunya dalam membiayai kuliahnya. Kemudian kuliah di University of Chicago di mana dia mendapatkan gelar MBA. Tidak lama setelah itu Bryan kemudian membentuk Braintree Payment Solutions. Perusahaan yang dibangunnya ini kemudian menjadi sangat sukses dan pada 2013 silam ia menjual perusahaannya ini ke eBay seharga US$ 800 juta.
Lebih lanjut, dia juga memulai usaha OS Fund, sebuah perusahaan dana modal ventura yang memiliki misi untuk berinvestasi pada pengusaha dan ilmuwan yang mengerjakan berbagai macam penemuan. Termasuk menginvestasikan dana sebesar US$ 54 juta untuk usaha barunya Kernel, sebuah perusahaan yang memiliki tujuan untuk membangun neuroprosthesis pertama di dunia agar dapat meningkatkan kecerdasan manusia. Perusahaannya yang satu ini membuat sensor helm yang dipasang di kepala untuk merekam aktivitas otak.