Anggi, Sejarawan dari Universitas Mandiri didampingi Ma Iis saat melihat berbagai temuan yang diduga fosil gajah purba atau Stegodon di rumah penemunya di Cilaja, Cigadung, Subang
GALAGALA.ID, Subang,- Kabupaten Subang menjadi salah satu daerah yang kaya akan temuan jejak kehidupan purba. Semakin terbukti dengan ditemukannya berbagai fosil hewan purba, manusia purba hingga benda-benda yang berkaitan dengan gaya hidup manusia di masa lampau.
Bahkan semuanya bisa dilihat dan dinikmati karena tersimpan di Museum Wisma Karya Subang. Bahkan beberapa waktu lalu pun seorang petani yang menggarap di kawasan Bukit Paseh telah menemukan fosil gajah purba atau stegodon.
Sang penemu warga Kampung Cilaja Kelurahan Cigadung, Subang, Rosi (73) secara tidak sengaja saat menggarap lahan pertaniannya di kawasan Bukit Paseh bersama anaknya menemukan benda yang diyakini merupakan bagian dari binatang masa lampau.
Berbagai tenemuan itupun disimpannya karena sekian belas tahun ke belakang pun sempat menemulan tetapi dirinya tak pernah menerima pengakuan. Penemuan kali inipun terdengar oleh Aktivis Lingkungan, Iis Rochati yang akrab disapa Ma Iis Petani adanya warga Cilaja yang menemukan fosil diduga berasal dari zaman prasejarah.
“Sewaktu saya ke rumahnya ternyata benar ada beberapa fosil diperkirakan termasuk jenis Stegodon, gajah purba yang hidup ribuan hingga jutaan tahun lalu. Benda ini masih dalam proses identifikasi,” katanya saat bertemua dengan galagala.id, Minggu (29/6/2025).
Ma Iis pun segera berkoordinasi dengan anak anak dan dikonfirmasikan ke salah satu pemerhati budaya arkeologi. Yang bersangkutan menyarankan segera dilaporkan dan dikomunikasikan secara resmi kepada pihak Kelurahan serta Dinas Pendidikan bidang Kebudayaan.

Petugas dari pengelola Museum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mendatangi rumah Rosid yang menemukan berbagai bagian fosil
“Saya langsung mengantar Bapak Rosid untuk bertemu dengan pihak pemerintahan harapan saya dan bapak rosid agar lokasi penemuan bisa diamankan demi kepentingan pelestarian,” ungkap Iis Rochati.
Upaya koordinasi tersebut sudah dilakukan dengan harapan lahan tempat ditemukannya fosil dapat dilindungi dan tidak rusak. Bila dilakukan penelitian lebih lanjut bisa dilakukan secara menyeluruh. Perlindungan ini penting agar keutuhan situs dan berbagai jenis fosil di dalamnya bisa diselamatkan.
Tidak hanya itu, Ma Iis pun berharap pemerintah memperhatikan sang penemu karena bukan hanya pada tahun sekarang saja. “
Penemuan ini membuka kemungkinan bahwa wilayah Perbukitan Paseh menyimpan potensi arkeologis yang besar, dan perlu perhatian lebih dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun masyarakat,” pungkasnya.
Catatan galagala.id, penemuan fosil gajah purba pernah ditemukan di kawasan Bukit Ranggawulung yang masih satu hamparan dengan Paseh. Bahkan fosil Gajah Stegodon tersebut tersimpan di Museum Wisma Karya dan pengelola pun telah dibuatkan replika yang membentuk utuh dari hewan purbalaka itu.

Bila berkunjung ke Museum Wisma Karya, tercatat fosil dari hewan purbakala Stegodon tersebut ditemukan oleh warga pada tahun 2004 lalu di aliran Curug Cina Ranggawulung, Kecamatan Subang Kota.(Redal)***