Dahana Kembangkan Produk Smart Bomb dan juga Guided Rocket

Galagala.Id,Subang,- PT Dahana terus melakukan pengembangan produk bahan peledak dalam mendukung Alutsista Indonesia memasuki tahun 2025.  Perusahaan inipun tengah gencar melanjutkan pembangunan Pabrik Propelan, mengembangkan Smart Bomb dan juga Guided Rocket.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama PT Dahana, Syaifuddin di Kampus Dahana Subang pada Jumat, 6 Desember 2024.   Pihaknya kini tengah menggenjot penyelesaian pembangunan industri propelan di kawasan Energetic Material Center Dahana di Subang Jawa Barat.

“Propelan itu adalah material strategis yang merupakan komponen utama Munisi Kaliber Kecil (MKK), Munisi Kaliber Besar (MKB) dan roket.  Hadirnya industri propelan menjadi salah satu langkah penting dan strategis dalam mewujudkan kemandirian industri pertahanan nasional,” ungkap Syaifuddin.

Pemerintah memiliki komitmen yang tinggi dalam mendukung pembangunan pabrik propelan di Indonesia  yang tentunya akan meningkatkan  kemandirian sistem alutsista nasional khususnya dibidang munisi dan roket serta daya saing industri pertahanan di kawasan regional.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dahana, Suhendra Yusuf RPN mengatakan,   saat ini  Dahana sedang mengembangkan smart bomb untuk memperkuat sistem pertahanan udara.  Setelah baru-baru ini, salah satu produk andalan dari varian Bomb P Series yaitu Bom P-100L digunakan dalam latihan Fire Power Demo TNI AU yang dihadiri oleh Menteri Pertahanan Letjen TNI (Purn.) Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI, KASAU, KASAD dan KASAL pada Selasa (3/12/24) di Air Weapon Range Lumajang, Jawa Timur.  Dahana sendiri  memiliki varian Bomb P Series meliputi Bomb P-100L, Bomb P-250L dan Bomb P-500L

“Kami sangat bangga, bom P-100L milik DAHANA turut digunakan dalam latihan Angkasa Yudha 2024, dan turut menunjukkan hasil yang baik. Salah satu keunggulan dari produk dalam negeri yang memiliki  Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi, yaitu mencapai 86,32%, kolaborasi antara  PT Sari Bahari adalah efisien dalam penggunaannya karena tidak menggunakan bahan peledak untuk melepaskan bom dari bomb rack (impulse cartridge),” ujar Suhendra Yusuf RPN.

Bom P-100L merupakan bahan peledak kaliber 100 dengan panjang 1.100 mm dan berdiameter body 273 mm. Berat bom sendiri 100-125 kg dengan isian bahan peledak military explosives. Selain itu, bom ini memiliki kemudahan dalam perawatan dan penyimpanan di gudang.

Pada latihan tersebut, pilot pesawat TNI AU melakukan berbagai macam atraksi dan manuver di langit Lumajang sebagai latihan untuk menghancurkan kekuatan musuh yang memiliki nilai strategis. Terlihat 1 pesawat Sukhoi TNI AU membawa 18 Bom P 100-L Dahana dan menjatuhkannya tepat sasaran dengan daya ledak yang memuaskan.(Rls/Redal)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *