Seorang operator beko sedang membersihkan tumbuhan liar eceng gondok di sungai Cimanuk, Rabu (3/4/2024). (Taryani)
Indramayu,Galagala.Id,-Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Indramayu, sejak Senin (1/4/2024) membersihan tumbuhan liar atau gulma berupa eceng gondok yang mengganggu aliran Sungai Cimanuk lama di Kelurahan Bojongsari dengan menggunakan alat berat berupa beko atau eksavator.
Tak heran, masyarakat dan pengguna jalan ramai-ramai menyaksikan deru mesin beko merk Komatsu 200 warna kuning bergerak membersihkan tumbuhan eceng gondok.
Sebelum ada kegiatan pembersihan itu, warga dan pengguna jalan merasa risih bahkan ada yang merasa takut melihat pemandangan rimbunnya eceng gondok itu.
Salah seorang warga, Toto, 65 mengemukakan, keberadaan eceng gondok bisa membuat risih sekaligus rasa takut. Sebab jika eceng gondok itu dibiarkan, bisa jadi sumber penyakit dan tempat bersemayamnya binatang liar seperti ular.
Pemantauan di lokasi pekerjaan pengangkatan eceng gondok Rabu (3/4/2024) mengamati, eceng gondok sudah memenuhi seluruh area permukaan sungai Cimanuk yang lebarnya sekitar 100 meter dan panjang sekitar 1.000 meter.
Dampak pertumbuhan eceng gondok itu menghambat pergerakan aliran sungai Cimanuk.
Kasubag Tata Usaha Dinas PUPR Wilayah Indramayu, Dedi dihubungi galagala.id, beberapa waktu lalu mengemukakan, pertumbuhan eceng gondok diakui cukup mengganggu kelancaran air sungai Cimanuk.
Pertumbuhan eceng gondok di sungai Cimanuk tampak sangat pesat. Dalam waktu singkat, eceng gondok sudah rimbun dan memenuhi seluruh permukaan sungai Cimanuk.
Tingginya intensitas pertumbuhan eceng gondok, kata dia disebabkan karena pengaruh limbah rumah tangga berupa air limbah mengandung detergen yang mengalir ke sungai Cimanuk. Air mengandung detergen itu dampaknya dapat menyuburkan eceng gondok.

“Pertumbuhan eceng gondok mengganggu kelancaran air sungai. Sehingga solusinya semua stake holder diharap bekerja sama menanggulangi pertumbuhan eceng gondok,” ujarnya.
Sementara seorang operator beko mengungkapkan, pekerjaan pengangkatan eceng gondok menggunakan beko berlangsung sekitar sebulan. Dimulai sejak tiga hari yang lalu atau tepatnya Senin (1/4/2024).”Memerlukan waktu pekerjaan sekitar sebulan untuk mengangkat eceng gondok ini,” katanya.
Seorang karyawan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Indramayu, dijumpai di lokasi, Rabu (3/4/2024) menyebutkan, pihaknya mengoperasikan armada truk guna membuang eceng gondok yang telah diangkat beko ke darat menuju tempat pembuangan akhir (TPA) Pecuk Kecamatan Sindang.
“Armada truk yang membuang eceng gondok dari DLH. Kalau alat beratnya dari dinas PUPR,” ujarnya. (Asep AS/Taryani/Redal)***