Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan Cabang (Ka Pusdiklatcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Subang, Rumdi Raharja,M.Pd menyerahkan bendera kursus kepada pemimpin kursus,Arief Budiman, MPd yang akan bertanggungjawab hingga berakhirnya KMD pada 16 Oktober 2025 mendatang
GALAGALA.ID, Sukasari,- Kursus Mahir Dasar (KMD) yang merupakan prasyarat bagi seorang calon pembina Pramuka di gugus depan. Akhirnya bisa digelar di Kwartir Ranting (Kwarran) Kecamatan Sukasari, setelah 17 tahun tidak pernah ada kursus atau pelatihan dasar.
Hal ini dibenarkan Ketua Kwartir Gerakan Pramuka Sukasari, Udin Saepudin didampingi Ka Pusdiklatcab Subang, Rumdi Raharja membenarkan kalau untuk pelaksanaan kursus mahir dasar baru kali pertama dilaksanakan di wilayah kerjanya.
Padahal, lanjut, Udin Saepudin,pelatihan sangat penting guna membekali para guru yang ditunjuk jadi pembina dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dasar kepramukaan agar dapat membina peserta didik dengan baik.
Dengan tekad yang kuat dari Mabi, kita sebagai pengurus dan juga adanya dorongan dari gugus serta calon peserta dan tentu saja dorongan dari Pusdiklatcab sehingga KMD berlangsung mulai hari ini. “Ini juga merupakan sejarah karena Kwarran Sukasari sudah 17 tahun berdiri, baru sekarang bisa melaksanakan KMD, ” pungkasnya.
Hal senada diungkapkan Ketua Majelis Pembimbing Kwarran Sukasari yang juga Camat Sukasari, Ubi Kurtubi, SSos dengan adanya kegiatan dilingkungan Kwarran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan kegiatan Kecamatan, termasuk anggota dan pengurus gerakan Pramuka.
“Sukses tidaknya program program kecamatan adalah tergantung dukungan para guru. KMD adalah program pembekalan pengetahuan kepramukaan bagi para pembina pramuka agar memiliki kualifikasi mahir tingkat dasar sebagai bekal untuk mendidik peserta didik agar memiliki karakter, agar menjadi manusia yg bermanfaat, “ungkap Ubi,
KMD Kwarran Sukasari yang berlangsung mulai 11-16 Oktober 2025, bertempat di SDN Purwakarya dibuka secara resmi oleh Ano Suyatno, SPd., MSi selaku Ketua Harian Kwarcab Subang, dan berharap semua pembina Pramuka harus terampil. Salah satunya dengan mengikuti pendidikan atau latihan mulai KMD dan KML.
“Pembina pramuka dituntut harus lebih terampil. Ada konsekuensi dari lembaga pendidikan di lingkungan Dikdasmen harus melaksanakan Permendikbud tentang Ekskul Pramuka, ” ungkap Ano.
Apalagi dengan terpilihnya Ketua Kwartir Daerah dan atas arahan dari Ketua Mabida, gerakan Pramuka diintegrasikan dengan Panca Waluya, untuk membentuk karakter anak didik ke depannya.
Program baru bertajuk “Panca Waluya Ngajati Diri Pramuka Khusus Jawa Barat” . Program ini disampaikan langsung oleh Ketua Kwarda Jawa Barat dalam kegiatan yang berlangsung di Gedung Kwarda Jawa Barat, dihadiri oleh para pengurus, peserta pelatihan, pembina, dan perwakilan pengurus cabang Jawa Barat.
Program ini dirancang untuk memperkuat peran Pramuka sebagai garda terdepan dalam membangun karakter generasi muda Jawa Barat, sekaligus menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks.
Untuk kegiatan KMD di Sukasari sendiri, menurut Ketua panitianya, Ucu Suryana, SPd., diikuti 36 calon pembina, 2 diantaranya ada yang berasal dari Kwarran Pusakanagara dan Kwarran Patokbeusi.
“Biaya penyelenggaraan KMD Tahun 2025 ini, ditanggung subsidi dari Pangkalan masing-masing dan Kas Kwarran Sukasari, “jelasnya.(Redal) ***
N
