16 Pelajar Bawa Sajam Hendak Tawuran Kepergok Polsek Jalancagak

GALAGALA.ID, Jalancagak,- Jajaran Polsek Jalancagak Polres Subang  berhasil menggagalkan dan amankan aksi tawuran antar pelajar yang terjadi di sana.  Petugas mengamankan sejumlah pelajar serta barang bukti berupa senjata tajam crurit, samurai, gobang serta stik besi yang diduga akan digunakan dalam aksi tawuran.

Kepolisian Sektor Jalancagak, di bawah pimpinan Kapolsek Kompol Dede Suherman, A.Md, berhasil menggagalkan aksi tawuran antar pelajar yang direncanakan terjadi di kawasan Jagar Naek, Desa Cisaat, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang. Petugas mengamankan 16 pelajar dari berbagai jenjang pendidikan – mulai dari SD, SMP, SMK hingga SMA, serta sejumlah senjata tajam seperti celurit, samurai, gobang, dan stek besi.

Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu, SH.,SIK.,MH melalui Kapolsek Jalancagak,  Kompol Dede Suherman,AMd membenarkan adanya peristiwa ini dan aksi tawuran berhasil digagalkan.

“Berawal dari patroli cyber adanya saling ejek dan tantangan di media sosial. Kemudian berkembang menjadi kesepakatan untuk bertemu dan bertarung secara fisik di lokasi yang telah ditentukan, yakni Jagar Naek Desa Cisaat Kecamatan Ciater,” ungkap Kapolsek saat ditemui Kamis (8/05/25).

Seluruh pelajar langsung dibawa ke Mapolsek Jalancagak untuk didata dan diberikan pembinaan awal. Orang tua dan pihak pemerintah desa. Termasuk berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten Subang dalam pembinaan lanjutan terhadap para pelajar.


Langkah ini merupakan bagian dari  Langkah Pembangunan Pendidikan Jawa Barat Menuju Terwujudnya Gapura Panca Waluya, khususnya Bagi peserta didik yang memiliki perilaku khusus, yang sering terlibat tawuran, main game, merokok, mabuk, balapan motor, menggunakan knalpot brong dan perilaku tidak terpuji lainnya, akan dilakukan pembinaan khusus, setelah mendapatkan persetujuan dari orang tua, melalui pola kerja sama antara Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dengan Jajaran TNI dan Polri. Ujar kapolsek

Kapolsek menegaskan bahwa tindakan ini juga yang fokus pada pencegahan dini dan pembinaan terhadap anak-anak dan remaja agar tidak terjerumus dalam kekerasan dan pelanggaran hukum.

“Kami bukan hanya menindak, tapi juga pembinaan generasi muda adalah aset bangsa, semua pihak harus terlibat dalam menyelamatkan masa depan mereka termasuk dalam pengawasan aktivitas di media sosial yang sering menjadi pemicu tawuran antar pelajar,” pungkasnya.(Redal)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *