GUBERNUR Jawa Barat selaku Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Gerakan Pramuka Daerah Jawa Barat mengingatkan para pembina dan anggota Pramuka untuk mampu merespon perubahan yang terjadi di dunia.
“Barangsiapa bisa beradaptasi terhadap perubahan, Insya Allah umur eksistensi panjang. Demikian pula dengan gerakan pramuka harus membaca dan mampu melihat perubahan perubahan yang terjadi di sekitar kita,” katanya saat memberikan sambutan di Hari Pramuka ke 61 Tingkat Provinsi Jawa Barat di halaman Gedung Sate. Rabu (14/9/ 2022).
Gubernur yang akrab dipanggil Kang Emil juga menyampaikan bahwa dunia saat ini mengalami 3 guncangan badai, yaitu guncangan badai Pandemi, Guncangan badai Revolusi digital, serta Guncangan Badai Global Warming. “Dunia ini mengalami tiga guncangan badai, itu sedang hadir menyertai kita, satu adalah guncangan Pandemi memporak-porandakan kesehatan dan ekonomi juga sosial, kita pramuka dengan perahu besarnya, harus mampu memperbaiki dan menyempurnakan kapal besar yang namanya pramuka dan bertahan dari Badai yang bernama Pandemi.
Yang kedua badai itu bernama revolusi digital, siapa yang punya skill digital, pasti umurnya panjang. Yang ketiga, dunia makin panas, krisis BBM ini adalah tanda tanda bahwa bahan bakar yang terus menggerus perut bumi, akan habis, dan harga makin mahal, maka pesan saya kepada gerakan pramuka tunjukkan Responnya terhadap perubahan atas pemanasan global ini,” jelasnya.
Di akhir sambutannya mengajak gerakan Pramuka untuk mampu menghadapi guncangan guncangan badai yang menerpa, demi Indonesia Emas tahun 2045, dengan Dasa Dharma sebagai Karakter Kepribadian.